Minggu, 23 Februari 2014

Resep pisang crispy,gak cepat mlempem


BAHANNYA;

-satu sisir pisang kepok atau sesuai selera.
-1/2 kg terigu cakra
-1 sdt baking powder
-garam secukupnya
-minyak goreng utk menggoreng

CARA MEMBUAT;

1.pisang dikupas dan dibelah.
2.siapkan air matang di mangkok untuk celupan.
3.terigu diberi baking powder dan garam.Aduk sampai rata.
4.panaskan minyak dengan api sedang.
5.pisang dicelupkan ke air matang tadi,lalu masukkan ke terigu.terigu ditekan2 ke pisang agar tepung menempel pada pisang,sambil dibolak balik dan dicubit-cubit.sampai tepungnya membentuk keriting pada pisangnya.
6.masukkan pisang pada minyak panas hingga kuning keemasan.
7.pisang crispy kentucky siap dihidangkan.

selamat mencoba dan menikmati


Resep Tahu Crispy Kentucky


BAHAN-BAHAN:

1. Tahu 10 buah,dikukus kira-kira 20 menit
2. Terigu cakra 3/4 kg
3. Baking powder 2 sendok teh
4. Penyedap rasa 2 bungkus
5. Garam secukupnya
6. Minyak goreng untuk menggoreng 1 liter

BUMBU :

1. Bawang putih 4 siung
2. Merica bubuk secukupnya
3. Garam secukupnya
4. Penyedap rasa 1 bungkus

CARA MEMBUAT :

1. Tahu yang telah dikukus dipotong-potong dadu 3 cm atau sesuai selera.Direndam didalam air yang diberi   bumbu bawang putih,merica,garam yang telah dihaluskan.Tambahkan penyedap rasa 1 bks.Rendam selama 1 jam dan masukkan kulkas.
2. Panaskan minyak goreng.
3. Terigu cakra di beri baking powder,penyedap rasa dan garam.Atau boleh ditambahkan merica bubuk bila suka.Diaduk sampai tercampur rata.
4. Tahu yang sudah di rendam tadi,ambil beberapa buah  masukkan dalam tepung cakra kering tadi.Tahu di aduk di atas tepung sambil di tekan agar tepung menempel di tahu dan sambil dicubit-cubit agar membentuk tahu keriting.
5.tahu yg sudah membentuk seperti kentucky itu lalu dimasukkan kedalam minyak yg panas dengan api sedang.Setelah warnanya kuning keemasan,angkat.
6.tahu crispy kentucky kriuk siap dihidangkan.kriuknya bisa tahan pagi sampe maghrib,nggak mlempem.

selamat mencoba,

Apa itu Tapioka?



Singkong dan Manfaatnya



     Singkong atau Ubi Kayu (Tapioca/Cassava) sejak dulu sudah terstigma "rendahan-kampungan", padahal dibalik stigma tersebut singkong memiliki "power" multi dimensi yang luar biasa.
Selain sebagai bahan dasar pembuat makanan seperti Mie,roti,Glukosa dll,ternyata Tepung Tapioka ini sangatlah berguna sebagai bahan2 olahan lain yang setiap hari kita gunakan dalam kehidupan ini.

      Sangat banyak diantara kita yang tidak mengetahui bahkan "buta" sama sekali tentang kegunaan singkong, dan tanpa kita sadari bahwa ternyata kita semua ummat manusia diseluruh penjuru dunia dalam kurun waktu hidup kita telah menkonsumsi singkong dengan proporsi masing-masing setiap hari....setiap hari !

Well,,,,,, coba liat daftar derivatif singkong/ubi kayu sebagai berikut :
Singkong /Tepung Tapioca (Tapioca/Cassava Flour) :


1.Sorbitol
2.Modified Tapioca Flour
3.Sorbitol Powder
4.Maltitol
5.Glucose/Maltose Syrup
6.Maltodextrine & Dried Glucose Syrup
7.Dextrose Monohydrate



Dan secara global derivatif singkong yang disebut diatas kemudian dipergunakan diantaranya diolah lagi menjadi :
  • Bahan dasar pasta gigi (odol) merek apapun
  • Bahan dasar Tablet dan Kapsul
  • MSG (Bumbu masak)
  • Aneka Soft drink, Energy Drink, Syrup, Buah Kaleng, dll sebagai pemanis (Glucose)
  • Saos Tomat, Sambel Botol (Instant), Ikan Kaleng, dll sebagai pengental
  • Permen (Glucose)
  • Ice Cream, sebagai pengental dan pemanis
  • Aneka Waffer, sebagai crispy agent (yg membuat kriuk-kriuk)
  • Kertas, sebagai perekat dan pemersatu bubur kertas (pulp), kertas ga' akan bisa tinta meresap dengan sempurna kalau tidak ada campur tangan singkong !
  • Aneka Lem (Perekat)
  • Perekat Warna sekaligus pada Textil
  • Alkohol (medical)
  • Bio Ethanol (Bahan Bakar masa depan yang sangat ramah lingkungan)
  • Makanan ternak
  • Aneka makanan ringan tradisional, dll
Nahhh,,,"Sangat luar Biasa bukan,??"
      Bahkan,demi memenuhi kebutuhan besar akan Tapioka ini,Dari data kepabeanan kita, Indonesia masih mengimpor tepung tapioca terutama dari thailand dan kamboja. Kan aneh, padahal kalau dilihat dari potensi luasan lahan kita lebih unggul dari kedua negara tersebut, padahal Koes Ploes telah lama "mengingatkan" akan keunggulan singkong dan hampir sebagian dari kita ingat akan lirik berikut : "tongkat kayu dan batu jadi tanaman".

      Dengan segala yang bisa dibuat oleh Tepung Tapioka ini,sekali lagi kita sarankan agar kita nggak lagi menganggap remeh akan Singkong sebagai hal yang murah dan kampungan.



Keunggulan komparatif lain dari singkong?
1. Mudah di budidayakan
2. Masih banyaknya lahan nganggur disekitar kita
3. Singkong tidak mengenal musim, singkong hanya butuh air dan perwatan intensif 3-4 bulan pertama.
4. Perawatan dan pemeliharaan yg mudah
5. Pasar yang masif



hehehehee,,,,nggak papa disebut sebagai Anak Singkong,yang penting banyak memberikan Manfaat Positif bagi kehidupan kita.

Kemasan Tapioka



Kemasan Tepung Tapioka terdiri dari : 
Kemasan Jumbo Tepung Tapioka SPM @ 500 Kg, 50 Kg dan  25 Kg
Kemasan Kecil (Naga Mas)                    @ 250 Gr, 500 Gr dan 1000 Grams.

BAGAIMANA TEPUNG TAPIOKA DIBUAT?



1. PENDAHULUAN
Serealia dan umbi-umbian banyak tumbuh di Indonesia. Produksi serealia
terutama beras sebagai bahan pangan pokok dan umbi-umbian cukup tinggi.
Begitu pula dengan bertambahnya penduduk, kebutuhan akan serealia dan
umbi-umbian sebagai sumber energi pun terus meningkat. Tanaman dengan
kadar karbohidrat tinggi seperti halnya serealia dan umbi-umbian pada
umumnya tahan terhadap suhu tinggi. Serealia dan umbi-umbian sering
dihidangkan dalam bentuk segar, rebusan atau kukusan, hal ini tergantung dari
selera.
Usaha penganekaragaman pangan sangat penting artinya sebagai usaha untuk
mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan pangan pokok saja.
Misalnya dengan mengolah serealia dan umbi-umbian menjadi berbagai bentuk
awetan yang mempunyai rasa khas dan tahan lama disimpan. Bentuk olahan
tersebut berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainya. Hal ini sesuai dengan
program pemerintah khususnya dalam mengatasi masalah kebutuhan bahan
pangan, terutama non-beras.
Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu bahan makanan sumber
karbohidrat (sumber energi).
Ubi kayu dalam keadaan segar tidak tahan lama. Untuk pemasaran yang
memerlukan waktu lama, ubi kayu harus diolah dulu menjadi bentuk lain yang
lebih awet, seperti gaplek, tapioka (tepung singkong), tapai, peuyeum, keripik
singkong dan lain-lain.
TTG PENGOLAHAN PANGAN
Tepung tapioka yang dibuat dari ubi kayu mempunyai banyak kegunaan, antara
lain sebagai bahan pembantu dalam berbagai industri. Dibandingkan dengan
tepung jagung, kentang, dan gandum atau terigu, komposisi zat gizi tepung
tapioka cukup baik sehingga mengurangi kerusakan tenun, juga digunakan
sebagai bahan bantu pewarna putih.
Tapioka yang diolah menjadi sirup glukosa dan destrin sangat diperlukan oleh
berbagai industri, antara lain industri kembang gula, penggalengan buahbuahan,
pengolahan es krim, minuman dan industri peragian. Tapioka juga
banyak digunakan sebagai bahan pengental, bahan pengisi dan bahan
pengikat dalam industri makanan, seperti dalam pembuatan puding, sop,
makanan bayi, es krim, pengolahan sosis daging, industri farmasi, dan lain-lain.
Ampas tapioka banyak dipakai sebagai campuran makanan ternak.
Pada umumnya masyarakat kita mengenal dua jenis tapioka, yaitu tapioka
kasar dan tapioka halus. Tapioka kasar masih mengandung gumpalan dan
butiran ubi kayu yang masih kasar, sedangkan tapioka halus merupakan hasil
pengolahan lebih lanjut dan tidak mengandung gumpalan lagi.
Kualitas tapioka sangat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :
1) Warna Tepung; tepung tapioka yang baik berwarna putih.
2) Kandungan Air; tepung harus dijemur sampai kering benar sehingga
kandungan airnya rendah.
3) Banyaknya serat dan kotoran; usahakan agar banyaknya serat dan kayu
yang digunakan harus yang umurnya kurang dari 1 tahun karena serat dan
zat kayunya masih sedikit dan zat patinya masih banyak.
4) Tingkat kekentalan; usahakan daya rekat tapioka tetap tinggi. Untuk ini
hindari penggunaan air yang berlebih dalam proses produksi.

2. BAHAN
Ubi kayu

3. ALAT
1) Pisau
2) Panci
3) Parutan
4) Kain Saring
5) Tampah atau (nyiru)
6) Alat penumbuk (lumpang dan alu)
TTG PENGOLAHAN PANGAN

4. CARA PEMBUATAN
1) Kupas, cuci dan parut ubi kayu segar;
2) Tambahkan air, peras dan saring dengan kain saring;
3) Simpan hasil saringan selama 1 malam untuk mengendapkan patinya;
4) Kemudian buang air di atas endapan dan tiriskan hasil pengendapan;
5) Jemur di bawah sinar matahari sampai kering;
6) Tumbuk lalu ayak.

5. DIAGRAM ALIR PEMBUATAN TEPUNG TAPIOKA
TTG PENGOLAHAN PANGAN



Catatan:

Untuk mempercepat pengendapan, dapat ditambahkan tawas atau aluminium
Sulfat Al2 (SO4)3 sebanyak 1 g/lt dan karbohidrat (CaOCL2) sebanyak 1 mg/lt,
sedangkan untuk memperbaiki warna dapat ditambahkan natrium bisulfit (Na2
SO4) sebanyak 0,1 %.

Mengolah Tapioka menjadi Dekstrin




 Coba Anda perhatikan Cara singkat di bawah ini:

     1. Sebanyak 250 kg Tepung Tapioka dimasukkan ke alat Gelatinisasi. Tambahkan air sebanyak 40% dan diaduk dengan kecepatan 40-50 rpm. Proses itu sekaligus pemanasan dengan suhu 90-100oC selama 1 jam. Alat berdiameter 78 cm dan tinggi 2 meter dengan kaki.
     2. Proses berikutnya Hidrolisis dengan menambahkan 10 ml Asam Khlorida berkonsentrasi 32%. Asam itu diencerkan dengan 4 liter air, diaduk selama 2-3 jam dengan kecepatan 40-50 rpm sehingga menghasilkan pH 6-7.
     3. Proses hidrolisis juga bisa dilakukan dengan menambahkan enzim alfa amilase sebanyak 0,1% dengan pengadukan selama 2-3 jam. Hasil yang diperoleh berupa Dekstrin dengan nilai DE 8.
     4. Jika menginginkan nilai DE lebih tinggi, hidrolisis dilanjutkan lagi dengan penambahan 1 cc larutan Asam Klorida dengan waktu pengadukan 2-3 jam berkecepatan 40-50 rpm.
     5. Larutan dipindahkan menggunakan pipa ke Tabung Evaporasi. Di tabung Evaporasi, larutan diserap kadar airnya dengan mesin berkekuatan 2,5 PK dan laju aliran 10 liter/30 menit. Jadilah larutan dekstrin.
     6. Larutan Dekstrin yang kental dibuat menjadi bubuk dengan cara dikeringkan dengan pengering semprot atau spray dryer. Sekali masuk 20-25 liter dekstrin dan menghasilkan 8-10 kg bubuk Dekstrin per jam.
Dekstrin yang telah diperoleh diukur kadar DE-nya. Caranya dengan memberi 2 tetes larutan Metilen Blue pada dekstrin yang telah diberi air. Setelah warna biru terbentuk, larutan dekstrin dititrasi dengan larutan Fehling hingga warna biru hilang. Jumlah larutan Fehling yang digunakan untuk menghilangkan menjadi dasar penentuan DE.

Semoga bermanfaat.

Sumber : http.trubus-online.co.id

Tepung Tapioka,Mudah Membuatnya dan Besar Manfaatnya



     Selain fungsi pangan yang sudah kita bahas sebelumnya,Manfaat lain dariTepung Tapioka juga banyak digunakan sebagai Bahan Baku Pewarna Putihalami pada industri pangan dan industri tekstil. 
     Umumnya tapioka digunakan sebagai pengental pada tumisan karena
efeknya bening dan kental saat dipanaskan. Tepung sagu juga dapat digunakan
untuk mengentalkan, hanya saja warna yang di hasilkan sedikit keruh. Tapioka
tidak cocok digunakan untuk gorengan karena menyerap minyak dan mengeras
setelah dingin beberapa lama.
     Selain sebagai pengental, tapioka juga digunakan untuk pengenyal pada
bakso, pengganti sagu pada pempek palembang, juga sebagai bahan baku kerupuk.
Ada juga yang membuat cendol berbahan baku tapioka. Bila kita jalan-jalan ke
mal, sering kali kita menemukan penjual minuman Bubble Drink yang sebenarnya
terbuat dari tepung tapioka.

     Tapioka juga dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu pada
pembuatan Kue
 yang tidak memerlukan pengembangan, seperti pada pembuatan
kue kering. Untuk kue yang membutuhkan pengembangan, seperti roti dan keik,
dapat digunakan sebagai bahan campuran, misalnya menggantikan 10-30 persen
keberadaan tepung terigu.
Pati termodifikasi
Di pasaran akhir-akhir ini juga mulai ditemukan Tapioka termodifikasi
(modified tapioca starch)
. Tapioka termodifikasi bukanlah varietas baru, tetapi dimodifikasi untuk memaksimalkan fungsinya di industri pangan.
     Kelemahan dalam penggunaan Tapioka adalah tidak larut dalam air dingin,
pemasakannya memerlukan waktu cukup lama, dan pasta yang terbentuk cukup
keras. Karena itu, perlu dilakukan modifikasi pada tapioka.
Modifikasi tapioka umumnya dilakukan dengan merendamnya dengan asam
klorida, sehingga menghasilkan pati yang strukturrnya lebih renggang. Hal tersebut
menyebabkan tapioka termodifikasi lebih mudah dicampur dalam proses
mencampur adonan dan mempercepat proses penguapan air pada saat dipanggang.
Kue yang dihasilkan akan menjadi lebih padat, kering, dan gurih.
Selain dalam pembuatan kue, pati termodifikasi juga dapat digunakan sebagai
bahan pengisi, pengental, pengemulsi, dan pemantap pada berbagai makanan.
Dengan penambahan pati termodifikasi, produk makanan akan mempunyai
keunggulan kualitas, baik dari penampakan secara fisik, rasa, warna, maupun
proses pengolahan yang lebih mudah dan cepat.
Aman bagi yang Alergi
    Salah satu keunggulan Tapioka bila dibandingkan dengan terigu adalah
tidak mengandung gluten. Pada sebagian kecil masyarakat, gluten dapat
menyebabkan alergi. Mereka yang alergi protein gluten sebaiknya menghindari
konsumsi terigu dan berbagai produk olahannya.
Alergi gluten (dikenal sebagai penyakitceli a c) disebabkan tubuh tidak dapat
menoleransi protein gluten, yang banyak terdapat di dalam gandum. Sebagian
besar penyakit ini disebabkan pengaruh genetik.
Selain itu, juga disebabkan pemberian diet gluten pada anak bayi yang
terlalu dini atau terlalu banyak, serta infeksiRot a vi ru s saluran cerna pada bayi.
Respon tubuh tiap orang terhadap komponen alergen ini berbeda-beda. Ada yang
ketika bayi sudah terkena penyakit ini. Namun, ada pula ketika beranjak dewasa
atau ketika berusia lanjut baru merasakan alergi ini.
     Tapioka juga mempunyai keunggulan lain, yang tidak dimiliki jenis tepung
lainnya. Sebuah penelitian yang dilakukan Prof. Monica Hughes dari Newcastle
University
, menemukan bahwa tapioka berpotensi melawan sel kanker. Hal
tersebut disebabkan tanaman singkong segar, termasuk olahannya, mengandung
komponen linamarin.
Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Spanyol menunjukkan linamarin
mempunyai kemampuan untuk mengurangi sel tumor pada otak tikus percobaan,
yaitu setelah diberi asupan secara teratur selama satu minggu.
Meski demikian, penemuan tersebut masih dalam tahap awal dan masih memicu
kontroversi. Sebab, linamarin dapat diubah menjadi asam sianida di dalam tubuh
oleh enzim linamarase. Kehadiran asam sianida justru dapat bersifat racun bagi
tubuh.
Hingga saat ini Prof. Hughes bersama peneliti lainnya sedang berupaya
memodifikasi gen pada tanaman singkong agar dapat menghasilkan linamarin yang
tidak dapat diubah oleh enzim linamarase, sehingga kehadirannya justru akan
sangat bermanfaat, terutama untuk penyembuhan penyakit tumor dan kanker.
Sumber Karbohidrat dan Energi
     Nilai energi dan karbohidrat tapioka tidak kalah dari nasi atau olahan tepung
terigu
. Konsumsi 100 gram makanan olahan tapioka setara dengan 100 gram nasi
atau roti. Karena itu, kurang tepat mengonsumsi makanan olahan tapioka sebagai
camilan.
Minuman bubble drink yang seringkali dikonsumsi anak-anak sebagai camilan,
ternyata memiliki nilai energi yang cukup tinggi karena terbuat dari tapioka. Hal
tersebut boleh saja dilakukan, mengingat anak-anak yang sedang dalam masa
pertumbuhan memerlukan energi yang cukup tinggi.Namun, bila bubble drink
dikonsumsi secara berlebihan, dapat menyebabkan anak menjadi kehilangan selera
terhadap makanan lain yang lebih bergizi. Padahal, anak juga membutuhkan zat
gizi lain berupa protein, lemak, vitamin, dan mineral.
     Makanan olahan Tapioka sebaiknya dikonsumsi dengan makanan lainyang kaya
protein, vitamin, dan mineral. Konsumsi makanan olahan tapioka secara
berlebihan, tanpa diimbangi zat gizi lain, akan menyebabkan tubuh mengalami
defisiensi beberapa zat gizi. Pencampuran tapioka bersama telur dan susu (dalam
pembuatan kue), atau tapioka dengan daging dan ikan (dalam pembuatan bakso
dan empek-empek), serta tapioka dengan irisan sayuran (dalam pembuatan aneka
kudapan), akan sangat bermanfaat dalam perbaikan komposisi gizi produk olahan
tapioka.
Bisa Dibuat Sendiri dan pembuatan Tepung Tapioka ternyata tidaklah terlalu sulit. Apalagi bagi Ibu-ibu yang gemar memasak dapat membuat
tapioka sendiri di rumah dengan peralatan sederhana.
1. Pilih umbi singkong yang baik, yaitu yang manis dan tidak terlalu tua supaya
kadar patinya banyak.
2. Umbi singkong dikupas lalu dicuci hingga bersih.
3. Singkong diparut halus menjadi bubur umbi.
4. Tambahkan air dengan perbandingan umbi dan air adalah 1:2.
5. Aduk-aduk agar pati lebih banyak yang terlepas dari sel umbi.
6. Saring adonan pati atau diperas dengan kain saring, seperti halnya memeras
kelapa.
7. Biarkan suspensi pati mengendap di dalam wadah pengendap selama 12 jam.
Pati kemudian akan mengendap sebagai pasta.
8. Buang cairan di atas endapan, dan pasta dijemur di atas tampah.
9. Produk yang telah kering akan berbunyi gemerisik bila diremas-remas. Hasil
pengeringan ini disebut tapioka kasar.
10. Untuk menghasilkan tapioka halus, tapioka kasar ditumbuk hingga menjadi
halus. Agar awet, tapioka dikemas di dalam karung plastik atau kotak kaleng
dalam keadaan tertutup rapat.
     Kita juga dapat membuat tapioka termodifikasi sendiri. Caranya juga cukup
mudah.
1. Tapioka direndam dengan larutan asam klorida (HCI) konsentrasi 7,5 g asam
klorida per 100 g air, selama 3 hari pada suhu 40 derajat celsius. Bila dilakukan
pada suhu kamar (23-29 derajat celsius), perendaman dilakukan selama seminggu.
2. Setelah itu tapioka dibilas dengan air dan kemudian dijemur kembali. Proses
pembilasan dan penjemuran dilakukan berulang kali untuk memastikan tidak ada
asam klorida yang masih tersisa di dalam tapioka.
     Kualitas tapioka yang baik dapat dilihat dari warnanya. Tapioka yang baik akan
benvarna putih cerah. Selain itu, kandungan air tapioka yang baik tidak terlalu
tinggi. Tapioka harus dijemur sampai kering benar, sehingga kandungan airnya
rendah.
Tapioka sebaiknya dibuat dari singkong yang umurnya kurang dari satu tahun
karena zat patinya masih sangat banyak. Supaya menghasilkan daya pengental
yang tinggi, dalam proses produksi sebaiknya hindari penggunaan air secara
berlebihan.

Oleh:
Prod. DR. Made Astawan
Ahli Teknologi Pangan dan Gizi

Singkong sebagai Lahan Bisnis



     Singkong merupakan tanaman rakyat yang dapat dikatakan makanan pokok selain nasi oleh masyarakat Indonesia. Bukan hanya bagian umbi saja yang dapat dimanfaatkan atau dikonsumsi, namun daun, kulit dan batangnya pun dapat dimanfaatkan. Bila dapat mengolahnya dengan baik dan benar, bisa jadi hal ini dapat dijadikan Lahan Bisnis baru yang menguntungkan bagi Anda.
     Bahkan,Umbi Singkong juga diminati hampir di semua wilayah tanah air, Umbi singkong juga dikenal sebagai makanan pokok di daerah tertentu. Di beberapa daerah, singkong (manihot utilissima) dikenal dengan berbagai nama, seperti ubi kayee (Aceh), kasapen (Sunda), tela pohong (Jawa), tela belada (Madura), lame kayu (Makassar), pangala (Papua), dan lain-lain. Tanaman singkong sangat mudah tumbuh. Tumbuhan yang berasal dari Amerika Tropis ini banyak ditanam di pekarangan, tanggul, ataupun sawah. Cara untuk menanam tanaman ini, dapat dilakukan dengan stek batang singkong tua.
     Menurut pakar tanaman obat, Prof Hembing Wijayakusuma, efek farmakologis dari singkong adalah sebagai antioksidan, antikanker, antitumor, dan menambah napsu makan. Bagian yang umum dipakai pada tanaman ini adalah daun dan umbi. Untuk umbi singkong sendiri, memiliki kandungan kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B dan C, dan amilum. Daun singkong mengandung vitamin A, B1 dan C, kalsium, kalori, fosfor, protein, lemak, hidrat arang, dan zat besi. Sementara kulit batangnya mengandung tannin, enzim peroksidase, glikosida, dan kalsium oksalat.
      Potensi dari tanaman singkong ini sangat beraneka ragam dan yang pasti kaya akan manfaat. Bila digunakan sebagai penganan dapat diolah menjadi keripik, kudapan, sayuran, tape, cake, puding, roti atau berbagai hidangan lezat lainnya. Selain itu juga memiliki berbagai khasiat sebagai obat. Diantaranya obat rematik, sakit kepala, demam, luka, diare, cacingan, disentri, rabun senja, beri-beri dan dapat meningkatkan stamina. Bahkan singkong atau ubi kayu ini dapat juga dibuat tepung singkong/Tapioka yang dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, karena tepung ini baik untuk pengidap alergi.
     Begitu banyak manfaat dari singkong, dalam pengolahannyapun tidak terlalu sulit. Singkong yang  mudah ditanam dan sangat mudah diperoleh. Hal inilah yang dapat kita jadikan Potensi Singkong sebagai Lahan Bisnis yang menjanjikan. Beraneka ragam olahan dari singkong kini banyak kita temui dengan bentuk dan rasa yang variatif tapi juga menyehatkan. Seperti :
  1. Brownies
  2. Keripik 
  3. Gatot
  4. Tiwul
  5. Tape
  6. Es Cream
  7. Aneka macam kue
  8. Mocaf atau modifikasi cassava
  9. Nah, kini giliran Anda yang berkreasi untuk menjadikan hidangan singkong yang lebih menarik lagi.    
Sungguh sebuah Anugerah yang Istimewa dari Yang Maha Kuasa dengan memberikan kelebihan kepada kita akan Tanah dan berbagai isi didalamnya.